Co-Firing Cara Baru untuk Dorong Transisi Energi dan Penguatan Ekonomi Kerakyatan

4 hours ago 13

Co-Firing Cara Baru untuk Dorong Transisi Energi dan Penguatan Ekonomi Kerakyatan

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

PLN menggunakan teknologi co-firing di PLTU sebagai upaya menekan penggunaan batu bara. Foto: dok PLN

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat energi dari Energy Watch Indonesia, Ferdinand Hutahaean pemerintah berhasil dalam menjalankan program co-firing di pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).

Menurutnya, itu menjadi bukti bahwa transisi energi menuju sumber terbarukan dapat dilakukan secara bertahap, terukur, dan berdampak langsung bagi masyarakat.

Co firing adalah pembakaran 2 jenis bahan bakar sekaligus, maka co-firing merupakan langkah paling rasional untuk mengurangi ketergantungan terhadap batu bara tanpa mengorbankan keandalan pasokan listrik. 

Melalui pencampuran bahan bakar biomassa dan batu bara di PLTU, emisi karbon dapat ditekan secara signifikan.

Ferdinand menjelaskan, program ini tidak hanya memperkuat bauran energi baru terbarukan (EBT), tetapi juga memberikan dampak nyata terhadap perekonomian masyarakat.

Pemanfaatan biomassa yang bersumber dari limbah pertanian, perkebunan, dan hasil hutan rakyat telah menciptakan rantai nilai baru di tingkat desa.

“Selain mendorong transisi energi, co-firing juga menjaga kelestarian lingkungan karena mampu mengubah lahan yang sebelumnya kritis menjadi lebih hijau dan produktif,” ujarnya.

Dia menilai, capaian tersebut menunjukkan bahwa sistem pasokan biomassa nasional mulai berjalan dengan baik. Co-firing, kata Ferdinand, bukan hanya efisien, tetapi juga mampu menjaga stabilitas suplai listrik sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap batu bara.

Selain mendukung co-firing di PLTU, pemerintah juga tengah mengembangkan proyek kelistrikan berbasis biomassa untuk ekspor energi.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |