jpnn.com, BRASIL - Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno menegaskan Indonesia berkomitmen mendorong pengembangan bahan bakar penerbangan yang ramah lingkungan atau sustainable aviation fuel (SAF).
Selain itu, Eddy juga mendorong Pertamina menjadi pemimpin regional, sejalan agenda besar meraih target net zero emission (NZE) pada 2060 dan menjaga pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Penegasan itu disampaikan Eddy Soeparno dalam sesi talkshow yang mengangkat tema 'Accelerating Sustainable Fuel, Focusing on Used Cooking Oil and Its Potential to Be Sustainable Aviation Fuel (SAF)' di Pavilion Indonesia COP30 Belem, Brasil, Selasa 12 November 2025.

Menurut Eddy, Indonesia memandang pengembangan SAF bukan sekadar upaya untuk menurunkan emisi, melainkan sebagai investasi strategis dalam meningkatkan daya saing industri, ketahanan energi, dan ketangguhan ekonomi nasional.
“Inisiatif ini sepenuhnya sejalan dengan agenda besar Indonesia untuk mencapai net zero emission pada tahun 2060 atau lebih cepat, seiring tetap menjaga pertumbuhan ekonomi dan memperkuat rantai nilai nasional,” ujar Eddy dalam keterangannya, Kamis (13/11).
Dalam kesempatan tersebut, Eddy mengapresiasi Pertamina yang menghadirkan peluang ekonomi besar, yaitu transformasi minyak jelantah (used cooking oil/UCO) menjadi bahan bakar penerbangan berkelanjutan atau yang lebih dikenal dengan SAF.
Eddy menilai Indonesia memiliki kekayaan sumber bahan baku yang melimpah. Dengan mengoptimalkan sistem yang terintegrasi, Indonesia dapat memobilisasi hingga 715 kiloton minyak jelantah per tahun.






















































