jpnn.com, JAKARTA - Pekerja media dinilai rentan mengalami gangguan kesehatan akibat tekanan pekerjaan yang tinggi, paparan situasi krisis, serta jadwal kerja yang tidak menentu.
Kondisi ini meningkatkan risiko penyakit kronis seperti jantung dan hipertensi, serta gangguan mental seperti stres berat dan burnout.
Menanggapi kondisi tersebut, Asia OneHealthcare menggelar media luncheon bertajuk “One Wave - Media Sharing: Special for Press Workers” pada Rabu (21/5).
Kegiatan ini menjadi ajang diskusi mengenai pentingnya deteksi dini dan dukungan kesehatan bagi jurnalis yang bekerja dalam tekanan tinggi.
Dalam acara tersebut, para jurnalis bertemu langsung dengan tenaga medis dari RS Columbia Asia dan RS Premier.
Diskusi menyoroti pentingnya kesadaran akan kondisi kesehatan yang sering diabaikan, terutama gangguan mental seperti kelelahan emosional dan kecemasan, yang kerap tidak disadari para pewarta.
“Profesi jurnalis sangat rawan terhadap kelelahan mental yang tidak terlihat. Banyak dari mereka mengalami burnout atau gangguan tidur, tetapi tidak punya ruang untuk memprosesnya,” ujar Feka Angge Pramita, M.Psi, Psikolog dari Columbia Asia Pulomas.
Sementara itu, dr. Yanto Sandy Tjang dari RS Premier Jatinegara menyebutkan bahwa tekanan kerja tinggi juga menyebabkan tingginya kasus hipertensi dan gangguan pencernaan di kalangan jurnalis.