jabar.jpnn.com, BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi merespons kritik mantan Wakil Presiden (Wapres) Indonesia Ma'ruf Amin terkait hibah untuk pesantren di Jabar pada perubahan APBD 2025.
Demul mengucapkan terima kasih atas kritik tersebut. Menurutnya, apa yang dia putuskan adalah untuk kepentingan umat.
"Oh iya nggak apa-apa. Saya ucapkan terima kasih buat pak Kiai yang telah mengoreksi saya," kata Demul—sapaannya—ditemui di Lapangan Gasibu, Kota Bandung, Minggu (17/8/2025).
"Tetapi yakinlah apa yang saya lakukan demi kepentingan umat," sambung dia.
Demul pun menjelaskan bahwa tidak ada penghapusan untuk hibah pesantren pada perubahan APBD 2025. Hanya saja, akan dilakukan evaluasi agar distribusinya tepat sasaran.
“Jadi pemerintah provinsi bukan menghilangkan bantuan hibah pesantren, tetapi menunggu untuk dilakukan evaluasi. Agar nanti distribusinya tepat sasaran dan sesuai dengan peruntukannya," jelasnya.
Dengan begitu, Demul berharap distribusi hibah untuk pesantren nantinya dapat lebih merata, tidak hanya di segelintir wilayah di Jawa Barat saja.
Menurutnya, pihaknya akan segera melakukan penataan pada tahun 2026.