jatim.jpnn.com, SURABAYA - Karnaval bertajuk sound horeg di Kelurahan Mulyorejo, Kota Malang, memicu kericuhan dengan warga setempat pada Sabtu (12/7). Insiden yang terekam kamera warga dan viral di media sosial itu memperlihatkan aksi saling dorong hingga baku pukul di tengah keramaian.
Dalam video yang beredar, seorang perempuan terdengar berteriak karena merasa terganggu suara keras dari iring-iringan sound horeg.
Tak berselang lama, seorang pria keluar dari rumah dan mendorong salah satu peserta karnaval, memicu adu fisik antara penonton dan warga.
Lurah Mulyorejo Siswanto Heru Suparnadi membenarkan insiden tersebut. Menurutnya, kejadian dipicu oleh ketidaknyamanan warga terhadap volume suara dari iring-iringan sound horeg.
“Awalnya kemarin itu, namanya sound, ya begitu akhirnya jangan dibunyikan di depannya rumah orang, ya sudah,” kata Siswanto saat dikonfirmasi, Senin (14/7).
Siswanto menyebut persoalan itu kini telah diselesaikan secara damai melalui mediasi antara pihak penyelenggara karnaval dan warga.
“Sudah diselesaikan di forum bersih desa bersama Pak RT, RW, dan panitia. Ke depan akan kita cari solusi bersama,” tambahnya.
Terpisah, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Malang KH Isroqunnajah atau Gus I angkat bicara dan menyatakan keprihatinan atas insiden tersebut.
