jateng.jpnn.com, PATI - Polemik kenaikan drastis Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) di Kabupaten Pati, Jawa Tengah memicu aksi protes warga.
Tak hanya diprotes warga, kebijakan ini juga membuat Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi angkat suara dan menyemprot sang bupati.
Kini, Bupati Pati Sudewo akhirnya buka suara. Dia menyatakan siap meninjau ulang kebijakan kenaikan pajak yang dituding naik hingga 250 persen itu, terutama jika ada masyarakat yang merasa keberatan.
"Yang 250 persen itu tidak semuanya. Kenaikan di bawah 100 persen bahkan 50 persen itu lebih banyak," kata Sudewo di Pendapa Kabupaten Pati, Kamis (7/8).
Namun, tekanan terhadap kebijakan itu terus menguat. Gelombang protes juga datang dari masyarakat bawah.
Sejak awal Agustus, Aliansi Masyarakat Pati Bersatu mulai membuka posko donasi untuk mendukung aksi unjuk rasa penolakan pajak yang akan digelar 13 Agustus.
Alih-alih mereda, suasana justru memanas saat Satpol PP membubarkan posko dan menyita donasi warga berupa mi instan, rokok, air mineral, dan kebutuhan lain. Aksi itu malah menyulut kemarahan warga hingga massa mendatangi kantor Satpol PP. Setelah ketegangan, barang-barang donasi akhirnya dikembalikan.
Sebelumnya, Gubernur Luthfi secara tegas meminta langkah korektif segera diambil. "Kalau perlu diturunkan, maka segera saja. Sosialisasikan secara masif. Ini dari, oleh, dan untuk masyarakat," ujar Luthfi.