Dengue Menambah Beban Sistem Kesehatan Nasional, Lonjakan Kasus Perlu Dicegah

7 hours ago 25

Dengue Menambah Beban Sistem Kesehatan Nasional, Lonjakan Kasus Perlu Dicegah

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, Ali Ghufron Mukti (tengah) menegaskan, kolaborasi Kementerian Kesehatan, pemerintah daerah, serta mitra swasta seperti Takeda, guna memperkuat strategi pencegahan dan mendukung pencapaian target Zero Dengue Deaths 2030. Foto Mesya/JPNN

jpnn.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan kasus dengue masih menjadi masalah kesehatan publik yang signifikan di Indonesia, Di sisi lain, BMKG memprediksi bahwa musim hujan 2025/2026 akan dimulai lebih awal pada Agustus di beberapa wilayah.

Puncaknya diperkirakan antara November dan Desember 2025, serta Januari hingga Februari 2026 di Kalimantan bagian timur. Hal ini meningkatkan risiko bahaya hidrometeorologi, termasuk banjir, tanah longsor, dan angin kencang, faktor yang dapat mempercepat perkembangbiakan nyamuk dan memperluas penularan penyakit seperti dengue.5,6

Pelaksana harian Direktur Penyakit Menular Kemenkes Prima Yosephine mengatakan, selama beberapa tahun terakhir, Indonesia terus mengintensifkan upaya penanggulangan Dengue melalui pendekatan komprehensif multi-sektoral. Apabila kita mencermati tren dalam dua dekade terakhir, kasus Dengue di Indonesia menunjukkan peningkatan yang signifikan. 

Pada 2005 tercatat 95.279 kasus, meningkat menjadi 114.720 kasus pada 2023, dan melonjak menjadi 257.271 kasus pada 2024. Situasi sampai 28 Oktober 2025, telah dilaporkan 131.393 kasus dan 544 kematian. 

Data ini menunjukkan bahwa Dengue masih menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat dan membutuhkan kewaspadaan yang berkelanjutan. Kemajuan yang telah dicapai sejauh ini mencerminkan kepemimpinan dan komitmen kuat pemerintah Indonesia dalam memerangi Dengue. 

Dia menegaskan, Kementerian Kesehatan tetap teguh dalam komitmen untuk menanggulangi Dengue dan mewujudkan target global dan nasional untuk mencapai Nol Kematian Akibat Dengue pada 2030. Mencapai tujuan ini membutuhkan kolaborasi berkelanjutan di semua sektor.

Senada itu, Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, Ali Ghufron Mukti mengatakan, tidak hanya mengancam jiwa, dengue juga menimbulkan beban signifikan bagi keluarga dan sistem kesehatan nasional yang membiayai pengobatan. Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang mengalami gejala DBD dijamin oleh Program JKN dan dapat langsung ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) terdaftar untuk pemeriksaan, pengobatan, dan layanan penunjang. 

“Selain berdampak pada pasien dan masyarakat, dengue juga menimbulkan beban besar bagi sistem kesehatan dan perekonomian nasional," kata Ali Ghufron dalam media briefing bertajuk “Urgensi dan Kepemimpinan Indonesia dalam Perjuangan Melawan Dengue” di Jakarta, Minggu (2/11).

Dengue atau DBD mendongkrak beban sistem kesehatan nasional, sehingga aksi kolaboratif untuk mencegah lonjakan kasus di musim hujan mendesak dilakukan.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |