bali.jpnn.com, JEMBRANA - Anggota DPRD Bali asal daerah pemilihan (dapil) Jembrana Ketut Sugiasa prihatin peserta didik dari Bali barat terpaksa bersekolah di wilayah Kabupaten Buleleng, seperti SMA di Kecamatan Gerokgak.
Menurut Ketut Sugiasa, dengan jarak tempuh yang jauh itu, para peserta didik terpaksa indekos sehingga menambah biaya yang dikeluarkan orang tua.
Temuan DPRD Jembrana, belasan orang tua murid mengadu anak mereka mendapatkan SMA yang jauh dari rumahnya.
Banyak lulusan SMP di wilayah Kecamatan Melaya, Jembrana yang mendapatkan SMA di Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng.
Jika murid itu menetap di Desa Melaya, jarak yang harus ditempuh ke sekolahnya sekitar 61 kilometer serta melewati kawasan hutan Bali Barat.
Politikus PDI Perjuangan ini melihat tidak tertampungnya lulusan SMP di SMA atau SMK terdekat, karena masyarakat belum memahami sistem penerimaan murid baru tahun ini.
"PPDB SMA tahun ini menggunakan sistem baru dengan empat jalur penerimaan.
Saya duga banyak yang salah dalam memilih jalur saat mendaftar sehingga tidak diterima," kata Ketut Sugiasa dilansir dari Antara.