jateng.jpnn.com, SEMARANG - Upaya menitipkan anak melalui jalur belakang nyaris terjadi dalam proses Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) di SMA Negeri 1 Semarang, Jawa Tengah (Jateng).
Namun, usaha tersebut tak membuahkan hasil setelah panitia mengedukasi orang tua murid mengenai sistem penerimaan yang kini makin transparan.
Ketua Panitia SPMB SMA Negeri 1 Semarang Budi Handoyo menyatakan bahwa dugaan titip-menitip murid memang sempat muncul di awal proses, tetapi dapat dicegah sejak awal.
"Ada yang mencoba menitipkan anaknya pas awal-awal. Namun, kami sampaikan bahwa sistem penerimaan sekarang sangat transparan dan kami menghargai sistem yang sudah berjalan," ujarnya ditemui di SMA Negeri 1 Semarang, Senin (24/6).
Menurut Budi, sistem SPMB sudah mengalami perbaikan signifikan sejak tahun lalu. Salah satu mekanisme baru adalah keberadaan daftar cadangan.
Jika ada calon siswa yang tidak melakukan daftar ulang, maka peserta dari jalur cadangan akan naik secara otomatis.
"Dengan sistem ini, sudah tidak mungkin lagi ada jalur belakang. Orang tua juga jadi paham dan percaya bahwa prosesnya fair dan terbuka," ujarnya.
Budi menjelaskan bahwa proporsi murid baru berdasarkan domisili meningkat dari kuota semula karena jalur afirmasi yang tidak terpenuhi. Sementara itu, jalur mutasi dan prestasi telah terisi penuh sesuai kuota yang tersedia.