Ekonom Tekankan Kepatuhan Pajak Tumbuh dari Kepercayaan, Bukan Paksaan

3 hours ago 19

Ekonom Tekankan Kepatuhan Pajak Tumbuh dari Kepercayaan, Bukan Paksaan

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Ilustrasi uang bayar pajak. Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ekonom dan pakar kebijakan publik dari UPN Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat menilai perlu ada reformasi mendalam yang berfokus pada perubahan budaya, bukan sekadar penggantian teknologi.

Dia menekankan perlu ada upaya pemerintah dalam membangun budaya integritas dan pelayanan yang kuat.

Menurut Nur Hidayat, meskipun era pemerintahan sebelumnya telah memulai digitalisasi pajak melalui core tax system dan Undang-Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP), hasilnya dianggap belum maksimal.

Salah satu faktornya diduga disebabkan implementasi lambat di lapangan serta rendahnya tingkat kepercayaan publik terhadap otoritas pajak.

"Analogi mudahnya seperti mengganti mesin mobil, tetapi tetap mengemudi dengan cara lama," kata Nur Hidayat dikutip Sabtu (18/10).

Nur Hidayat menjelaskan kecanggihan teknologi tidak akan efektif tanpa adanya perubahan perilaku mendasar dari aparat pajak maupun wajib pajak.

Oleh karena itu, pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto didesak untuk melanjutkan reformasi ini dengan menanamkan etos baru.

"Etos compliance by design, kepatuhan yang terbangun otomatis lewat sistem dan kepercayaan, bukan ancaman sanksi," ujarnya.

Ekonom dan Pakar Kebijakan Publik dari UPN Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat menilai kepatuhan pajak tumbuh dari kepercayaan, bukan ancaman sanksi.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |