jabar.jpnn.com, KOTA BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi berkomitmen untuk melakukan pemberantasan praktik rentenir atau lintah darat di wilayahnya.
Komitmen ini juga merupakan respons atas instruksi Presiden Prabowo untuk memerangi praktik rentenir.
Dedi Mulyadi mengatakan, dirinya sudah berkomunikasi dengan Kapolda Jabar Irjen Pol Rudi Setiawan untuk menutup praktik rententir bank gelap yang berkedok koperasi.
Dedi menyebut, jika bank emok atau pinjaman ilegal berkedok koperasi masih banyak ditemukan di berbagai daerah Jawa Barat.
Kehadiran bank emok diakui menjadi alternatif bagi masyarakat di pedesaan saat membutuhkan pinjaman uang secara instan.
Namun, bank emok ini kerap menyengsarakan warga karena menerapkan bungan besar. Misalnya, kata dia, jika warga meminjam uang Rp1 juta, maka uang yang akan diterima hanya Rp900 ribu, karena Rp100 ribunya digunakan untuk biaya administrasi.
“Keesokan harinya warga harus sudah mencicil lagi, degan total bunga 10 sampai 20 persen. Kadang-kadang kalau kepepet ya 15-20 persen juga diberikan kalau kepepet ya. Itu bergulir terus," ujar Dedi dikutip Kamis (24/7/2025).
Perang terhadap bank emok ini, sudah disampaikan oleh Presiden Prabowo Subianto dengan membuat kebijakan pinjaman uang dengan bunga rendah di Bank resmi.