jpnn.com - JAKARTA - Hubungan bilateral antara Indonesia dan Prancis makin diperkuat melalui program PINTU Incubator, yang memasuki musim keempat. Program PINTU Incubator menjadi wujud nyata dukungan terhadap kreator muda dari kedua negara, dengan fokus pada pengembangan industri mode.
Program bilateral ini hadir untuk menciptakan hubungan kreatif yang lebih erat antara Indonesia dan Prancis melalui pendekatan langsung dan kolaboratif. PINTU Incubator diketahui telah menjadi wadah pengembangan bagi para desainer muda.
Program ini menghubungkan para desainer muda dengan para ahli, institusi dan ekosistem kreatif dari kedua negara melalui kurasi, mentoring profesional, pertukaran budaya, pengalaman profesional, serta eksposur ke pasar global.
Dalam tiga tahun, PINTU telah menjaring lebih dari 10.000 brand yang tertarik, memilih 51 peserta terinkubasi, dan melibatkan 86 mentor ahli, termasuk 33 dari Prancis.
Sebagai bagian dari penguatan kerja sama internasional, PINTU menandatangani kerja sama dengan École Duperré Paris, sebuah institusi seni dan mode terkemuka di Prancis.
Penandatanganan dilakukan oleh Co-initiator PINTU Incubator Thresia Mareta dan Direktur École Supérieure des Arts Appliquées Duperré Alain Soreil pada 28 Mei 2025 di Bentara Budaya, yang disaksikan oleh Menteri Kebudayaan Prancis Rachida Dati dan Chairman JF3 Soegianto Nagaria.
Thresia Mareta bersyukur atas berbagai dukungan untuk program inkubasi yang dinaunginya, termasuk kunjungan Menteri Kebudayaan Prancis Rachida Dati dan dukungan dari Pemerintah Prancis.
Beberapa waktu lalu, Presiden Paris Emmanuel Macron secara khusus menyampaikan dukungannya terhadap program PINTU saat berpidato di Candi Borobudur. Dalam pidatonya, Emmanuel menyebut program itu sebagai bentuk nyata kerja sama budaya yang perlu terus dikembangkan.
