jabar.jpnn.com, KABUPATEN BOGOR - Atap dan dinding bangunan SMKN 1 Cileungsi, Kabupaten Bogor ambruk pada Rabu (10/9) pagi ketika kegiatan belajar dan mengajar berlangsung, sehingga menyebabkan sedikitnya 31 siswa dan guru mengalami luka-luka.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten Bogor, Ade Hasrat di lokasi kejadian menyebutkan pihaknya menurunkan satu regu berjumlah 15 personel untuk membantu proses evakuasi.
“Untuk membantu masalah rubuhnya bangunan sekolah ini, satu regu kami turunkan. Rencananya ada tenaga tambahan sekitar 15 orang yang diturunkan untuk evakuasi,” kata Ade Hasrat.
Peristiwa terjadi sekitar pukul 09:15 WIB di Desa Limus Nunggal, Kecamatan Cileungsi. Saat itu, siswa kelas 10 dan 12 sedang mengikuti pelajaran, kemudian tiba-tiba bagian atap dan dinding ruang kelas runtuh.
Laporan BPBD mencatat ada empat ruangan yang terdampak, terdiri atas dua ruang kelas dan dua ruang pertemuan.
Sejumlah siswa yang berada di dalam ruangan tertimpa reruntuhan sebelum berhasil dievakuasi oleh guru dan petugas gabungan.
Dari 30 siswa yang berada di lokasi, sebanyak 26 harus dilarikan ke rumah sakit. Sebagian besar mengalami luka ringan, sementara satu siswa dilaporkan mengalami patah tulang.
“Alhamdulillah mayoritas hanya luka ringan. Hanya ada satu yang patah tulang, sekarang sedang ditangani dokter,” ujarnya.