jatim.jpnn.com, PROBOLINGGO - Suasana haru dan bahagia menyelimuti hari pertama masuk Sekolah Rakyat (SR) di Jawa Timur, Senin (14/7).
Di berbagai daerah, siswa-siswi dari keluarga kurang mampu datang dengan semangat dan senyum penuh harapan.
Mereka menenteng tas besar, mengenakan seragam baru, serta membawa perlengkapan untuk tinggal di asrama—menandai awal baru dalam kehidupan pendidikan mereka.
Di Kota Probolinggo, Muhammad Riyan, siswa kelas 1 SMP mengaku sangat senang bisa menempuh pendidikan berasrama secara gratis. Dia tak sendiri—ratusan anak lainnya di 19 titik Sekolah Rakyat di Jatim juga menunjukkan antusiasme serupa.
“Saya punya teman baru dan bisa sekolah gratis. Kalau kangen orang tua bisa dikunjungi,” ucap Riyan di eks gedung Rusunawa PPI Mayangan, lokasi SR Kota Probolinggo.
Antusiasme tak hanya datang dari siswa. Sugiarti, seorang ibu rumah tangga dari keluarga buruh tani, rela berjalan kaki tiga kilometer demi mengantar anaknya. Matanya berkaca-kaca saat menceritakan betapa program ini membuka harapan baru.
“Senang sekali, ini sangat membantu. Sebelumnya saya sempat takut tidak bisa sekolahkan anak,” ungkapnya.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang memantau langsung kegiatan hari pertama SR di Probolinggo menyampaikan optimismenya terhadap dampak besar program ini dalam menciptakan keadilan pendidikan dan mengentaskan kemiskinan.