jpnn.com, PEKANBARU - Polda Riau mengungkap hasil autopsi terhadap jenazah anak laki-laki berusia sekitar 8 tahun yang sebelumnya ditemukan meninggal dunia di wilayah Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu).
Autopsi Tim Forensik Polda Riau dipimpin AKBP Supriyanto bersama dr. Muhammad Tagar Indrayana.
Dirkrimum Polda Riau mengatakan berdasarkan pemeriksaan luar dan dalam ditemukan sejumlah luka dan kelainan pada tubuh korban.
Termasuk memar pada daerah perut dan paha, serta resapan darah pada jaringan lemak perut sebelah kiri.
“Luka-luka tersebut diduga diakibatkan oleh benturan benda tumpul. Namun, penyebab utama kematian disimpulkan berasal dari infeksi sistemik akut akibat pecahnya usus buntu (appendiks),” kata Asep di Mapolda Riau, Rabu (4/6).
Sementara itu, Tim Forensik Polda Riau AKBP Supriyanto menjelaskan pihaknya menemukan adanya kebocoran pada appendiks yang menyebabkan peradangan luas di rongga perut (infeksi peritonitis), yang akhirnya memicu kegagalan sistemik dan mengakibatkan kematian.
“Penyebab kematian adalah infeksi sistemik berat akibat pecahnya usus buntu yang menyebabkan infeksi meluas di rongga perut,” jelas AKBP Supriyanto.
Pihak kepolisian masih mendalami apakah luka-luka luar yang ditemukan memiliki kaitan dengan dugaan kekerasan atau insiden lain yang turut memperparah kondisi korban.