bali.jpnn.com, DENPASAR - Teror menimpa mahasiswa asal Papua yang kuliah di Bali.
Jumat (6/6) sore pukul 15.00 WITA, para mahasiswa itu menerima paket kepala babi yang dikirim melalui layanan ojek online.
Paket berisi kepala babi tersebut ditujukan kepada dua mahasiswa aktif asal Papua.
Para mahasiswa yang ada di kontrakan tersebut merasa ketakutan atas teror tersebut.
Teror yang menimpa mahasiswa Papua itu pun langsung direspons Kementerian Hak Asasi Manusia (HAM) dengan menurunkan tim pemantau dari kantor wilayah.
Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai mengatakan bahwa teror terhadap mahasiswa Papua tersebut merupakan ancaman serius bagi hak-hak dasar seseorang sehingga lembaganya akan mengkaji kasus itu.
"Teror semacam ini jelas bertentangan dengan semangat persatuan serta penghormatan terhadap keberagaman di Indonesia.
Kami di Kementerian HAM akan mengkaji data yang diperoleh untuk merumuskan rekomendasi kebijakan dan langkah penanganan lebih lanjut," kata Menteri HAM Natalius Pigai dilansir dari Antara.