jpnn.com - JAKARTA - PT Haeng Nam Sejahtera Indonesia (HSI) meraih piagam penghargaan “Perusahaan Industri Perintis Keramik Halal – Subkategori Industri Besar” pada ajang Indonesia Halal Industry Awards (IHYA) 2025. Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, dalam acara resmi di Jakarta sebagai bentuk apresiasi atas komitmen HSI dalam membangun standar keramik halal nasional.
Sebagai bagian dari rangkaian acara IHYA 2025, penganugerahan dilakukan pada 28 September 2025. IHYA merupakan mekanisme apresiasi tahunan dari Kementerian Perindustrian bagi pelaku industri halal di Indonesia, mencakup berbagai kategori termasuk industri keramik halal. “Dengan penghargaan ini, HSI tidak sekadar membangun produk, tetapi juga kepercayaan bahwa piring keramik halal Indonesia mampu bersaing di pasar global. Kami akan terus memperkuat kapabilitas pabrik keramik kami agar industrinya makin kokoh,” ucap CEO PT HSI Arnold Prasetyo dalam keterangannya dikutip, Kamis (13/11).
HSI memastikan bahwa setiap tahap produksi, mulai dari pemilihan bahan baku, proses pembakaran, pelapisan glasir, hingga pengecekan akhir, sudah mematuhi Sistem Jaminan Halal (SJH) yang diakui oleh lembaga sertifikasi terkait. Melalui pendekatan ini, produk tableware halal HSI tidak hanya memenuhi standar nasional, tetapi juga didorong menjangkau pasar ekspor dan menjadi representasi kualitas industri keramik Indonesia di tingkat internasional.
Selain meraih penghargaan IHYA, HSI juga turut mendukung kompetisi chef internasional sebagai bagian dari upaya memperkenalkan produk halal Indonesia kepada dunia kuliner global. Sebagai bagian dari komitmen jangka panjang terhadap pengembangan industri halal dan kuliner Indonesia, PT HSI kembali menjadi sponsor utama Indonesia International Halal Chef Competition (IN2HCC) untuk ketiga kalinya sejak 2023, melalui brand Hapita Tableware.
Kompetisi berskala internasional ini digelar pada 8–12 Oktober 2025 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, sebagai bagian dari rangkaian Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF). Acara pembukaan dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto, dengan dukungan sponsor dari Bank Indonesia. Sebagai bagian dari agenda, HSI juga akan memfasilitasi factory visit bagi sekitar 30 chef mancanegara untuk melihat langsung proses pembuatan keramik halal di pabrik HSI.
Kunjungan ini bertujuan memberikan pemahaman mendalam mengenai bagaimana produk keramik halal dibuat, mulai dari tahap awal hingga menjadi produk tableware siap pakaim sekaligus memperkenalkan potensi industri halal Indonesia ke dunia internasional. Sebagai pionir sekaligus trendsetter keramik halal, HSI memfokuskan segmentasi pasar pada industri HoReCa (Hotel, Restaurant, dan Café) yang mengedepankan kualitas estetika, fungsionalitas, serta jaminan halal menyeluruh.
Setiap tahapan produksi, mulai dari pemilihan bahan baku, pembakaran, hingga pelapisan glasir akhir, dilakukan sesuai standar LPPOM MUI dan sistem jaminan halal industri besar, sehingga menghasilkan produk yang aman, higienis, dan elegan. “Kami ingin agar chef internasional tidak hanya melihat hasil akhirnya—piring keramik yang indah—tetapi juga memahami integritas di balik proses pembuatannya. Itulah esensi tableware halal dalam perspektif kami,” ucap Arnold.
Melalui partisipasi ini, HSI berharap dapat memperluas pemahaman tentang konsep halal lifestyle di industri kuliner global, sekaligus memperkenalkan produk keramik halal Indonesia ke pasar internasional. (boy/jpnn)


















































