jatim.jpnn.com, SURABAYA -
Sejumlah perguruan tinggi di Surabaya memutuskan mengalihkan perkuliahan ke sistem daring menyusul gelombang demo yang diperkirakan masih berlanjut di sejumlah kota besar, termasuk Surabaya.
Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) dan Universitas Surabaya (Ubaya) menjadi dua kampus pertama yang resmi mengumumkan kebijakan tersebut.
Melalui Surat Edaran Rektor Nomor 2677 Tahun 2025, UINSA menetapkan seluruh perkuliahan digelar daring pada 1–4 September 2025.
“Dosen wajib mengajar dari kampus menggunakan aplikasi daring seperti Google Meet. Ada sanksi bagi dosen yang tetap mewajibkan mahasiswa hadir di kampus,” ujar Plt Kepala Biro Administrasi Akademik, Kemahasiswaan, dan Kerjasama UINSA Aslamiyah, Minggu (31/8).
Rektor UINSA Akh. Muzakki menyebut keputusan ini diambil demi menjamin keamanan mahasiswa di tengah situasi yang belum sepenuhnya terkendali.
Senada dengan UINSA, Universitas Surabaya (Ubaya) juga menetapkan perkuliahan daring pada 1–5 September 2025.
Manager Public Relations Ubaya Elenita Santoso menyatakan langkah tersebut diambil demi keamanan mahasiswa.
“Seluruh pembelajaran dilakukan dari tempat tinggal masing-masing sampai situasi kondusif,” katanya.



















































