jpnn.com, JAKARTA - Lembaga kajian ekonomi GREAT Institute memberikan apresiasi terhadap langkah berani Presiden Prabowo Subianto dalam menetapkan formula baru Upah Minimum Provinsi (UMP) 2026.
Melalui Menteri Ketenagakerjaan Yassierli, pemerintah resmi memperluas rentang indeks tertentu (alfa) menjadi 0,5 hingga 0,9.
Kenaikan ini tergolong signifikan dibandingkan aturan sebelumnya yang hanya mematok angka 0,1 hingga 0,3. Kebijakan ini dinilai sebagai respons nyata pemerintah terhadap putusan Mahkamah Konstitusi (MK) sekaligus bukti keberpihakan pada kesejahteraan tenaga kerja.
Direktur Eksekutif GREAT Institute, Dr. Sudarto, menyambut positif perluasan indeks alfa tersebut. Menurutnya, langkah ini merupakan sinyal kuat bahwa kontribusi buruh terhadap pertumbuhan ekonomi kini lebih dihargai.
Namun, ia memberikan catatan kritis agar implementasi teknisnya benar-benar dirasakan oleh pekerja.
“Kami mengapresiasi keputusan Presiden Prabowo yang memperluas alfa hingga 0,9. Ini sinyal keberpihakan yang nyata," tegas Sudarto, Jumat (19/12).
Sudarto mengingatkan bahwa berdasarkan kalkulasi lembaga mereka, terdapat sepuluh provinsi yang berisiko mengalami kenaikan di bawah 6,5 persen jika tidak dikawal dengan ketat, meskipun sudah menggunakan angka alfa maksimal.
"GREAT Institute menyarankan agar output akhir dari formula ini menghasilkan kenaikan UMP 2026 minimal setara atau bahkan lebih tinggi dari kenaikan 6,5 persen tahun lalu,” katanya.





















































