jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komite Hilirisasi Mineral dan Batubara Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Djoko Widayatno, menilai nikel Indonesia memiliki potensi besar sebagai aset strategis dalam peta rantai pasok energi bersih global.
Di tengah ketegangan geopolitik dan perang tarif antara Amerika Serikat dan Tiongkok, dia menegaskan posisi Indonesia kian penting dalam industri kendaraan listrik (EV) dunia.
"Nikel Indonesia bisa menjadi senjata strategis dalam geopolitik energi bersih global," ujar Djoko saat diwawancarai media, Kamis (26/6/2025).
Dia menyebut, kelimpahan sumber daya alam dan posisi netral Indonesia, dalam konflik internasional memberi nilai tambah sebagai mitra global yang dipercaya.
Djoko menjelaskan bahwa sejumlah perusahaan global telah masuk ke sektor hilirisasi nikel di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.
Perusahaan besar seperti Tesla, BYD, LG Energy Solution, hingga CATL tercatat menjalin kemitraan dengan Indonesia.
"Ini membuka peluang kerja sama dengan berbagai mitra strategis dari AS, Tiongkok, Korea Selatan, Jepang, dan Eropa," katanya.
Menurut Djoko, langkah strategis ke depan adalah mendorong ekspor produk nikel dengan nilai tambah tinggi, bukan lagi dalam bentuk bahan mentah seperti ore.
