jatim.jpnn.com, SURABAYA - Kota Surabaya ditunjuk sebagai tuan rumah pertunjukan tablo teater dan musik yang mengisahkan perjalanan Presiden Pertama Republik Indonesia (RI) Soekarno saat mengunjungi Uzbekistan di tahun 1956.
Pertunjukan yang melibatkan aktor dari Indonesia dan Uzbekistan itu digelar di Balai Budaya Surabaya, Jumat (27/6).
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengungkapkan rasa bangga Kota Pahlawan dipilih sebagai lokasi acara yang sarat nilai sejarah dan spiritualitas.
"Ada kebanggaan tersendiri ketika pementasan ini digelar di Surabaya. Saat itu, Uni Soviet mengundang Soekarno, tetapi beliau lebih dulu meminta untuk menziarahi makam Imam Al-Bukhari. Ini berkaitan erat dengan pengaruh tokoh Islam HOS Tjokroaminoto yang pernah menjadi gurunya," ujar Eri saat konferensi pers.
Menurut Eri, sikap Soekarno yang ingin berziarah ke makam Imam Al-Bukhari sebelum memenuhi undangan resmi Uni Soviet mencerminkan kekuatan spiritualitas dan keislaman sang proklamator.
“Itulah bukti bahwa Soekarno punya keimanan dan semangat keislaman yang kuat,” katanya.
Eri menyampaikan apresiasi kepada tim produksi dan aktor senior Rano Karno atas pemilihan Surabaya sebagai lokasi pentas.
“Soekarno dan Surabaya tak bisa dipisahkan. Semangat perjuangannya mengalir dalam darah arek-arek Suroboyo,” ucapnya.