jatim.jpnn.com, SURABAYA - Pemuda berinisial DS (24) dan MS (26) hanya bisa tertunduk saat diperlihatkan kepada awak media saat konferensi pers di Mapolda Jatim, Kamis (24/7).
Wajah garang yang sebelumnya diperlihatkan kala melakukan pemerasan kepada Kepala Dinas Pendidikan Jatim Aries Agung Piawe justru tak terlihat saat puluhan kamera wartawan menyorot dua pemuda tersebut.
Saat melakukan pemerasan, DS yang merupakan warga Bangkalan dan MSS warga Pontianak mengaku dari ormas Front Gerakan Rakyat Anti-Korupsi (FGR).
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Jules Abraham Abast menjelaskan modus yang digunakan tersangka untuk memeras Kadindik adalah mengancam akan menggelar aksi demontrasi pada Senin (21/7).
Tuntutan yang disampaikan meminta Aries ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi dana hibah dan perselingkuhan dengan istri perwira TNI.
“Namun, pada Sabtu (19/7) kedua tersangka bertemu dengan dua saksi selaku perwakilan dari Aries Agung Paewai di sebuah kafe,” kata Jules saat konferensi pers.
Dalam pertemuan itu, kedua tersangka meminta uang Rp50 juta agar unjuk rasa dibatalkan. Mereka juga menjanjikan unggahan meraka yang viral di TikTok dan Instagram akan dihapus.
“Namun, saat itu uang yang dibawa saksi hanya sebesar Rp20 juta,” jelasnya.