jatim.jpnn.com, SURABAYA - Keberadaan Satgas Anti Premanisme di Kota Surabaya, mendapat dukungan penuh dari unsur TNI dan Polri. Aparat berwajib kompak menyatakan kesiapan pasukannya untuk bersinergi menjaga keamanan kota bersama Forkopimda setempat.
Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol. Luthfie Sulistiawan mengatakan doa bersama lintas agama dan Deklarasi Surabaya Bersatu, menjadi bukti bahwa Warga Kota Surabaya berdiri di atas persatuan.
Dia menyebut, ribuan warga yang hadir berasal dari berbagai latar belakang suku dan agama, tetapi memiliki satu identitas yang sama.
“Kita semua sepakat, kita adalah satu, warga Kota Surabaya. Tidak boleh ada sekat-sekat asal-usul, suku, maupun agama. Tujuan kita satu, yakni Surabaya yang aman, tertib, dan damai,” kata Luthfi di Halaman Balai Kota Surabaya, Rabu (31/12)
Kombes Pol Luthfi menyatakan, tidak boleh ada pihak yang merasa paling kuat atau berada di atas hukum.
“Setiap persoalan, harus diselesaikan melalui jalur yang benar, bukan dengan kekerasan atau tindakan sepihak,” tuturnya.
Forkopimda Kota Surabaya menyatakan sikap tegas tidak boleh ada lagi tindakan main hakim sendiri di Kota Surabaya.
“Setiap aksi anarkis, perusakan, dan main hakim sendiri akan diproses secara hukum secara tegas dan konsisten,” tegas Kombes Pol Luthfi



















































