Jejak Eksplorasi Satria Hutan Indonesia 2025 di Gunung Patah Bengkulu

3 hours ago 9

Jejak Eksplorasi Satria Hutan Indonesia 2025 di Gunung Patah Bengkulu

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Danau Tumutan Tujuh di kawasan Hutan Kaur, Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu. Foto: source for jpnn.com

jpnn.com, BENGKULU - Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Indonesia (Mapala UI) berhasil melangsungkan program Satria Hutan Indonesia (SHI) 2025 dengan menempuh pendakian selama 13 hari di Hutan Lindung Raja Mendara, Gunung Patah, Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu.

Gunung dengan ketinggian 2.853 mdpl itu terletak di perbatasan Provinsi Bengkulu dan Provinsi Sumatera Selatan dengan kekayaan ekologis dan lanskap geologis yang memukau.

Selain ekologinya yang kaya, cerita adat yang diwariskan dan dijaga turun-temurun oleh masyarakat setempat juga menjadi daya tarik yang unik. 

Kombinasi inilah yang menjadikan Mapala UI memilih Gunung Patah sebagai sasaran eksplorasi pada program SHI 2025.

“Perjalanan ini diikuti oleh 24 calon anggota dan 18 anggota Mapala UI,” kata Ketua Mapala UI, Aldes Alfarizi, dalam keterangannya, Selasa (23/9).

Dengan rute melintasi perbatasan provinsi, berangkat dari Desa Manau Sembilan II, Provinsi Bengkulu dan turun melalui jalur Kance Diwe di Kota Pagar Alam, Provinsi Sumatera Selatan.

Dengan mengangkat tema “Kenali Hutan, Jaga Kehidupan”, Tim Satria Hutan Indonesia mengamini bahwa perjalanan ini tidak hanya sekadar pendakian menuju puncak, tetapi juga menjadi ruang pertemuan antara manusia, alam, dan budaya. 

Menghormati yang Terdahulu

Aldes lantas membagikan pengalamannya selama melakukan eksplorasi di Gunung Patah.

Mapala UI berhasil melangsungkan Satria Hutan Indonesia 2025 dengan menempuh pendakian selama 13 hari di Hutan Lindung Raja Mendara, Gunung Patah, Bengkulu

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |