Jejak Sejarah Sakral Prosesi Panjang Jimat Keraton Kasepuhan Cirebon

1 week ago 28

Minggu, 07 September 2025 – 10:00 WIB

Jejak Sejarah Sakral Prosesi Panjang Jimat Keraton Kasepuhan Cirebon - JPNN.com Jabar

Suasana prosesi Panjang Jimat di Keraton Kasepuhan Cirebon, Jawa Barat, Jumat (5/9/2025) malam. ANTARA/Fathnur Rohman.

jabar.jpnn.com, CIREBON - Keraton Kasepuhan di Kota Cirebon, Jawa Barat, selalu punya cerita, terutama saat bulan Maulid tiba. Halaman keraton yang biasanya lengang, pada Jumat (5/9) malam itu dipenuhi kerumunan orang.

Mereka datang berbondong-bondong ingin menyaksikan tradisi sakral yang sudah ratusan tahun berlangsung, yaitu upacara Panjang Jimat.

Tradisi ini menjadi puncak peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW, sekaligus warisan Sunan Gunung Jati yang terus dirawat sembari meneguhkan nilai kebersamaan dan spiritualitas.

Setiap tahun, keraton di Cirebon ini menjadi magnet, menarik siapa saja yang ingin merasakan khidmatnya malam panjang penuh doa itu.

Prosesi

Prosesi dimulai dari Bangsal Panembahan. Para kiai penghulu dan kaum Masjid Agung Sang Cipta Rasa berjalan beriringan, diikuti abdi dalem yang berbusana adat dengan ikat kepala batik dan baju beskap hitam.

Di bangsal itu, pimpinan Keraton Kasepuhan menempati singgasana. Abdi penata upacara lalu mempersilakan penataan nasi rosul pada tabsi Panjang Jimat.

Setiap gerakan tampak terukur dan tidak tergesa, agar setiap detik dapat dirasakan dalam-dalam.

Ada 36 piring panjang dan 38 lilin pengiring sebagai komponen tradisi ini. Setiap jumlah serta susunannya punya arti. Filosofi tersebut diambil dari ajaran Islam, yang dikaitkan dengan kehidupan manusia.

Mengintip jejak sejarah panjang dan sakral prosesi Panjang Jimat di Keraton Kasepuhan Cirebon di setiap bulan Maulin Nabi

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jabar di Google News

Read Entire Article
| | | |