jpnn.com - Polemik keterlambatan pencairan bonus bagi para atlet Pekan Olahraga Nasional (PON) asal Riau kembali memanas.
Para atlet yang telah mengharumkan nama daerah itu mengaku kecewa karena hak mereka belum juga dipenuhi meski sudah menanti lebih dari setahun.
Namun, di tengah gelombang kritik dan kekecewaan para atlet, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Riau Erisman Yahya, justru memilih bungkam.
Kadispora Riau Riau Masih Bungkam
Upaya konfirmasi yang dilakukan media, termasuk JPNN.com, tidak mendapat tanggapan apa pun dari sang pejabat.
Sementara itu, Gubernur Riau Abdul Wahid akhirnya angkat bicara. Dia menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi Riau tidak pernah berniat mengabaikan hak-hak para atlet.
Namun, Wahid mengungkapkan tuntutan bonus yang diajukan melebihi kemampuan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) saat ini.
“Bonus atlet sudah kami bicarakan, dan memang kami ada niat untuk membayarnya, tetapi kemampuan anggaran kami sangat terbatas. Dalam Perda itu ada rentang nominal bonus. Kami ambil yang moderat, sementara atlet minta yang maksimal,” ujar Wahid, Sabtu (12/7).
Pemerintah Riau Masih Kesulitan Mencari Dana
Menurut Wahid, tuntutan atlet merujuk pada janji lisan yang pernah disampaikan oleh mantan Penjabat Gubernur Riau, Rahman Hadi. Namun, janji tersebut dinilai tidak sesuai dengan kondisi fiskal daerah saat ini.