jateng.jpnn.com, SEMARANG - Kasus dugaan penganiayaan tenaga kesehatan oleh seorang dosen di RSI Sultan Agung, Semarang, terus bergulir.
Polda Jawa Tengah kini mengarahkan sorotannya ke rekaman CCTV rumah sakit untuk mengurai kronologi sebenarnya.
Dirreskrimum Polda Jateng Kombes Dwi Subagio menegaskan penyidik akan menelusuri bukti sekecil apapun.
“Sudah lima orang dimintai keterangan. Berikutnya, kami fokus pada penyitaan barang bukti dan menunggu hasil visum korban,” katanya, Sabtu (27/9).
Kasus ini mencuat setelah seorang dokter anestesi Astrandaya Ajie dilaporkan menjadi korban pemukulan. Peristiwa terjadi saat terlapor, DS, dosen Fakultas Hukum Unissula, mendampingi istrinya menjalani persalinan. Situasi yang seharusnya penuh harap justru berubah ricuh.
Video yang tersebar di media sosial memperlihatkan seorang pria melayangkan pukulan, disertai makian kasar yang membuat bidan dan tenaga medis ketakutan.
Bahkan, ada ancaman akan membakar rumah sakit. Potongan-potongan bukti ini kini jadi perhatian publik sekaligus bahan penyelidikan polisi.
Meski begitu, hingga kini DS belum menjalani pemeriksaan langsung. “Pencekalan belum dilakukan, kasus masih dalam tahap penyelidikan,” ujar Dwi.


















































