jabar.jpnn.com, KOTA BOGOR - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi memastikan Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan menanggung biaya perawatan seluruh korban insiden majelis taklim di Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, yang kini dirawat di RSUD Kota Bogor.
Dedi menjenguk langsung sejumlah korban di rumah sakit tersebut. Dalam kesempatan itu, ia juga menemui orang tua seorang anak berusia 2,5 tahun yang hingga saat ini masih belum sadar.
"Seluruh biaya rumah sakit Pemprov bersedia untuk menanganinya," katanya, Senin (8/9).
Menurut Dedi, ada catatan penting terkait peran RSUD Kota Bogor yang kerap menjadi rumah sakit rujukan daerah sekitarnya, seperti Kabupaten Bogor, Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Cianjur.
Persoalan muncul, kata Dedi, ketika pasien tidak memiliki BPJS atau klaimnya tidak bisa dibayarkan.
Kondisi itu membuat tanggungan biaya tidak mungkin dibebankan kepada Pemerintah Kota Bogor, karena pasien bukan warga daerah tersebut.
"Nah problemnya adalah manakala klaim BPJSnya tidak bisa membayar atau dia tidak punya BPJS. Kan enggak mungkin jadi tanggungan Kota Bogor, karena masyarakat di kabupaten lain," kata Dedi.
Mantan Bupati Purwakarta itu menilai, sudah seharusnya ada kebijakan bersama dalam pengelolaan RSUD Kota Bogor. Mengingat rumah sakit tersebut melayani masyarakat dari berbagai daerah sekitarnya.