jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi V DPR RI Syaiful Huda mengatakan kecelakaan yang melibatkan bus PO Cahaya Trans di Krapyak, Semarang, pada Senin (22/12) harus menjadi peringatan dini memasuki musim libur Natal dan tahun baru.
Sebab, mobilitas warga pada Nataru diprediksi mencapai 119,5 juta orang, dengan konsentrasi pergerakan terbesar di Pulau Jawa.
"Peringatan bagi semua, dengan estimasi 119,5 juta orang yang akan bergerak untuk mudik, perayaan tahun baru, dan wisata, pemerintah tidak punya ruang untuk toleransi terhadap kelalaian sekecil apa pun," ungkap Huda, Selasa (23/12).
Adapun Bus PO Cahaya Trans terguling di ruas simpang susun exit Tol Krapyak, Kota Semarang, Senin sekitar pukul 00.30 WIB.
Bus berangkat dari Jatiasih, Bekasi menuju Yogyakarta. Kendaraan dilaporkan melaju kencang, lalu hilang kendali, kemudian menabrak pembatas jalan, serta terguling.
Kepolisian setempat mengungkap 16 orang tewas dalam insiden bus PO Cahaya Trans terguling.
Oleh sebab itu, Huda mendesak Kementerian Perhubungan (Kemenhub) membuat strategi komprehensif guna memastikan keamanan di seluruh lini transportasi, baik darat, laut, udara, maupun kereta api pada momen Nataru.
Khusus untuk moda transportasi bus, dia menuntut Kemenhub melakukan ramp check atau inspeksi keselamatan secara masif dan menyeluruh.






















































