jpnn.com, JAKARTA - Data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Karawang menunjukkan, sepanjang 2024, realisasi investasi di wilayah ini mencapai Rp 68,5 triliun. Hal itu berasal dari Penanaman Modal Asing (PMA) maupun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).
Investasi tersebut juga telah menyerap lebih dari 21 ribu tenaga kerja, menjadikan Karawang sebagai salah satu pusat pertumbuhan ekonomi baru di Jawa Barat.
Salah satu wujud konkret dari pertumbuhan investasi tersebut dapat terlihat dalam sektor properti, di mana saat ini, Lippo Karawang tengah melaksanakan proses serah terima unit Artzy House tahap pertama. Untuk target penyelesaian sebanyak 179 unit pada akhir Juni 2025.
"Momentum ini bukan sekadar serah terima bangunan, melainkan langkah penting dalam membangun komunitas yang hidup, dinamis, dan saling mendukung." terang Deputy Chief Operating Officer Lippo Karawang, Tanus Susanto, Rabu (2/7).
Dia mengatakan, LippoLand, melalui proyek Lippo Karawang, hadir bukan sekadar sebagai pengembang properti, di tengah pesatnya pertumbuhan kawasan industri dan urbanisasi di Karawang, melainkan sebagai motor penggerak kehidupan modern yang terintegrasi dengan ekosistem ekonomi lokal.
"Dengan visi membangun kawasan yang nyaman untuk ditinggali sekaligus mendukung dinamika bisnis, kami mengusung pendekatan pengembangan yang menyeluruh," ungkapnya.
Setiap aspek pengembangan di Lippo Karawang dirancang untuk menjawab kebutuhan masyarakat urban, baik individu maupun keluarga, yang menginginkan hunian berkualitas di lokasi strategis.
Tak hanya mengedepankan estetika dan kenyamanan, kawasan ini juga terkoneksi erat dengan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi, menjadikannya ideal bukan hanya sebagai tempat tinggal, tetapi juga sebagai lokasi usaha.