KemenPPPA Sebut Siswa SD Sawer Biduan Akibat Pengasuhan Tak Optimal

4 hours ago 16

Selasa, 24 Juni 2025 – 17:02 WIB

KemenPPPA Sebut Siswa SD Sawer Biduan Akibat Pengasuhan Tak Optimal - JPNN.com Jatim

Sekretaris Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pribudiarta Nur Sitepu. (ANTARA/HO-Kemen PPPA)

jatim.jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) menyatakan pola pengasuhan yang tidak optimal menjadi akar permasalahan kekerasan terhadap anak.

Hal itu disampaikan Deputi Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA, Pribudiarta Nur Sitepu menanggapi beredarnya video siswa SD di Tulungagung yang berjoget dan menyawer biduan dalam acara perpisahan di ruang kelas.

“Pengasuh kalau di rumah adalah orang tua atau pengganti orang tua, di sekolah adalah guru, orang tua murid, pegawai sekolah, dan di lingkungan pengasuhan komunitas,” ujar Pribudiarta di Jakarta, Senin (23/6).

Menurutnya, pengasuhan harus memberikan keteladanan bagi anak.

“Bila salah satu stakeholder dalam kasus ini terjadi di sekolah maka lingkungan sekolah dan seluruh stakeholder-nya menjadi lingkungan berbahaya untuk anak,” katanya.

Pengasuhan anak bukan tanggung jawab orang tua semata, melainkan dibutuhkan peran keluarga besar, sekolah, lingkungan untuk bersama-sama mendidik, membina, dan melindungi anak secara tepat.

“Karena itu mengasuh satu anak membutuhkan satu kampung, satu provinsi, atau satu Indonesia untuk menghindarinya dari kekerasan, eksploitasi, perlakuan salah, dan penelantaran,” tuturnya.

Sebelumnya, video siswa SD berjoget dengan organ tunggal dan menyawer biduan viral di media sosial. 

KemenPPPA menilai kasus siswa SD berjoget dan menyawer penyanyi di Tulungagung sebagai dampak pengasuhan yang tidak optimal. 

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jatim di Google News

Read Entire Article
| | | |