jatim.jpnn.com, SURABAYA - Untag Surabaya, OHS Habitat Studies, Universitas Kyoto, dan warga Kampung Ketandan, Surabaya berkolaborasi merenovasi Balai RW 4 Ketandan dengan teknologi passive cooling.
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengapresiasi kolaborasi tersebut. Dia mengatakan proyek tersebut berawal dari kunjungan perwakilan Center for South East Asian Studies Universitas Kyoto pada 2023.
“Mereka menyampaikan rencana program inovasi yang menggunakan teknologi pendinginan pasif. Jadi, arsitektur bangunan dimodifikasi agar memiliki pendinginan alami dan mengurangi kebutuhan AC,” ujar Emil, Rabu (10/12).
Balai RW 4 di kawasan Tunjungan dipilih sebagai lokasi penerapan. Arsitektur bangunan didesain ulang, mulai dari peninggian atap hingga pemasangan exhaust untuk mempercepat keluarnya udara panas. Ventilasi bawah juga ditambahkan agar sirkulasi udara lebih optimal.
“Biasanya butuh 10 PK, sekarang cukup empat AC saja, bahkan secara teknis bisa hanya dua AC untuk 15 orang,” kata Emil.
Selain itu, ruang komunal tersebut kini dilengkapi aplikasi MyEco yang memungkinkan warga menyewa ruangan lengkap dengan AC inverter hanya Rp20.000 untuk empat jam, sekaligus membantu biaya operasional balai RW.
“Ini ruang komunal yang baik, digunakan untuk memamerkan karya seni dan produk UMKM warga. Sangat inspiratif,” ungkapnya.
Dekan Fakultas Teknik Untag Surabaya Dr Retno Hastijanti mengatakan proyek ini merupakan contoh nyata hilirisasi riset.






.jpeg)












































