jpnn.com, JAKARTA - Sejak 2020, lebih dari 1,2 juta unit Chromebook telah didistribusikan ke lebih dari 80.000 sekolah di Indonesia sebagai bagian dari program digitalisasi pendidikan nasional.
Program tersebut menyerap anggaran negara sebesar Rp 9,9 triliun dan bertujuan meningkatkan kualitas pembelajaran melalui teknologi.
Namun, pelaksanaan program ini masih menghadapi sejumlah kendala, khususnya di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar).
Akses internet yang terbatas serta sistem operasi tertutup pada perangkat Chromebook menjadi hambatan utama dalam pemanfaatannya secara maksimal di kegiatan belajar mengajar.
Menjawab tantangan tersebut, Kipin menghadirkan solusi lokal berupa Kipin Classroom, sebuah server hybrid yang dirancang untuk mendukung pembelajaran digital tanpa koneksi internet.
Server ini memberikan akses offline ke lebih dari 5.000 buku pelajaran, 2.000 video pendidikan, 50.000 soal latihan, dan ribuan materi literasi serta aktivitas siswa.
“Dengan Kipin Classroom, perangkat Chromebook yang sebelumnya terbatas penggunaannya kini dapat dimanfaatkan aktif setiap hari dalam kegiatan belajar mengajar,” ujar Santoso Suratso, CEO Kipin.id, dalam keterangan tertulisnya, Senin (14/7).
Integrasi Chromebook dengan Kipin Classroom menawarkan sejumlah manfaat, mulai dari optimalisasi perangkat untuk membaca buku, menonton video edukatif, dan pelaksanaan ujian digital tanpa internet.