bali.jpnn.com, BULELENG - Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik (Kominfosanti) Buleleng segera membentuk tim CSIRT untuk mencegah maraknya serangan malware dan software dalam sistem informasi maupun aplikasi.
Pembentukan ini, diawali dengan mengukur Tingkat Maturitas Penanganan Insiden (TMPI) oleh BSSN secara riil.
Menurut Kabid Persandian dan Statistik Dinas Kominfosanti Buleleng Komang Ery Marta Pariata, penilaian ini bertujuan untuk menilai sejauh mana instansi mampu menangani insiden kerawanan informasi secara efektif.
“Fungsi yang pertama, menilai kematangan proses, mengukur sejauh mana prosedur dan kebijakan insiden telah diterapkan serta identifikasi kelemahan, menemukan celah dalam sistem manajemen insiden," ujar Komang Ery Marta Pariata dilansir dari laman Pemkab Buleleng.
Komang Ery Marta Pariata mengatakan pengukuran TMPI memberikan dasar untuk perbaikan berkelanjutan dalam manajemen insiden.
Jika insiden ini terjadi bisa dipulihkan kembali dan harus mereview agar ke depannya biar tidak terjadi insiden yang sama.
TMPI ini diukur dengan kondisi yang ada di Kabupaten Buleleng.
Jika pengukuran itu sudah dilakukan, bisa dipersiapkan semua persiapan untuk tim CSIRT ini.