jatim.jpnn.com, BANYUWANGI - Korban meninggal dunia akibat insiden kapal KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali bertambah satu sehingga total menjadi enam orang.
Deputi Operasi dan Siaga Basarnas Ribut Eko Suyatno mengatakan berdasarkan data terbaru, dari 65 total keseluruhan penumpang, 29 orang selamat, enam meninggal dunia, dan 31 penumpang masih dalam pencarian.
“Yang selamat 29 orang dan enam meninggal dunia. Saat ini kami sampaikan enam korban yang meninggal dunia sudah diidentifikasi oleh rumah sakit di Gilimanuk dan sedang dalam perjalan ke sini (Ketapang),” kata Ribut saat konferensi pers via Zoom, Kamis (3/7).
Terbaru, korban yang ditemukan meninggal dunia adalah seorang anak yang berusia tiga tahun.
Sementara itu, Ribut menjelaskan proses pencarian korban yang belum ditemukan juga akan dilakukan pada malam hari ini. Sebab, manusia punya golden time atau waktu emas 3x24 jam bisa bertahan dalam kondisi apapun.
“Selesai ini akan kami upayakan maksimal dengan mengerahkan KN SAR Permadi dan Arjuna serta beberapa kapal SAR yang fleksibilitynya lebih cepat sehingga tidak menganggu penyebrangan,” katanya.
Kemudian, pencarian juga didukung Alutistas yang dimiliki TNI AL, yakni dua kapal dan satu helikopter.
“Dari Danlanal sudah menginformasi kapal kelas I LSTM KRI Glorendy dan satu kapal patroli KRI Tongkol dan satu helikopter,” pungkas Ribut.