bali.jpnn.com, DENPASAR - Gubernur Wayan Koster memastikan anak yang lahir dengan nama depan Nyoman dan Ketut atau anak ketiga dan keempat dalam Hindu Bali mulai mendapatkan insentif dari pemerintah.
Koster mengatakan pemberian insentif ini untuk mencegah semakin berkurangnya anak dengan nama depan Nyoman dan Ketut.
Pasalnya, umat Hindu Bali saat ini cenderung memiliki dua anak bernama Wayan dan Made ditambah jumlah penduduk Bali yang sedikit.
“Iya yang lahir mulai tahun ini memberi insentif kepada Nyoman dan Ketut, karena Nyoman dan Ketut hampir punah,” kata Gubernur Koster dilansir dari Antara.
“Ketut tinggal enam persen, Nyoman tinggal 19 persen.
Jadi, bahaya kalau Nyoman dan Ketut hilang berarti kita akan dimarahi leluhur,” imbuh Gubernur Koster.
Menurut Koster, pemilik nama depan tersebut akan mendapat insentif seperti bidang pendidikan untuk membiayai buku atau seragam dan akan didata nantinya oleh sekolah yang dituju.
Untuk teknis penerapan pemberian insentif, Pemprov Bali akan membentuk tim perumus kebijakan yang dinamakan Tim Perencanaan Pelestarian Nama Depan Anak untuk Nyoman/Komang dan Ketut.