jpnn.com, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengonfirmasi bahwa Wali Kota Semarang,l Hevearita Gunaryanti Rahayu (HGR), tidak menghadiri panggilan pemeriksaan sebagai tersangka dalam kasus korupsi. Informasi terbaru menyebutkan bahwa HGR sedang dirawat di RS Wongso, Semarang.
Perempuan yang akrab disapa Mbak Ita itu dijadwalkan menjalani pemeriksaan bersama tersangka lainnya, yakni suaminya anggota DPRD Jateng Alwin Basri (AB). Pemanggilan ini merupakan penjadwalan ulang dari panggilan sebelumnya yang tidak dihadiri oleh kedua tersangka.
"Informasi terakhir yang saya dapat, yang bersangkutan gagal hadir dan ada penyampaian dari stafnya bahwa HGR sedang dirawat di RS Wongso Semarang. Tentunya nanti KPK dalam hal ini penyidik akan menganalisis, menindaklanjuti, dan akan mengecek terkait dugaan gangguan kesehatan tersebut," ujar Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika di kantornya, Jakarta, Selasa (12/2).
Penyidik KPK akan membawa dokter untuk memeriksa kondisi kesehatan HGR guna memastikan kebenaran alasan ketidakhadirannya. Namun, jadwal pemeriksaan kesehatan tersebut belum ditentukan karena informasi mengenai perawatan HGR baru diterima oleh penyidik pada hari yang sama dengan jadwal pemeriksaan.
Menanggapi kabar adanya penjemputan paksa, KPK membantah hal tersebut. Menurut penyidik, Hevearita sempat menyatakan kesediaannya untuk hadir dalam pemeriksaan. Namun, di saat terakhir, kondisi kesehatan memaksanya untuk dirawat di rumah sakit.
"Tidak ada penjemputan, tetapi yang bersangkutan bersedia hadir. Namun, di jam terakhir, ternyata ada kendala kesehatan yang membuat Saudari Hevearita Gunaryanti harus ke rumah sakit untuk dirawat," jelas pihak KPK.
HGR diketahui telah tiga kali mangkir dari panggilan KPK dengan alasan kesehatan. Situasi yang sama juga terjadi pada suaminya.
Menanggapi hal ini, KPK menegaskan akan memeriksa secara menyeluruh kebenaran isu kesehatan tersebut. Langkah ini dilakukan untuk memastikan tidak ada pihak yang sengaja mengondisikan ketidakhadiran HGR.
