bali.jpnn.com, JAKARTA - Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan akhirnya buka suara setelah disenggol Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa.
Luhut Binsar Pandjaitan memastikan pembangunan "family office" di Bali tidak berkaitan dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan konsep family office lebih menyoal upaya menarik investor, baik domestik maupun asing, untuk menempatkan dana di Indonesia dengan mekanisme bebas pajak (zero tax) pada tahap awal.
Pajak baru diberlakukan kemudian ketika dananya diinvestasikan ke proyek-proyek di Indonesia.
“Family office itu enggak ada urusan dengan APBN,” kata Ketua DEN Luhut Binsar Pandjaitan dilansir dari Antara.
“(Pembiayaannya) Ya biayai sendiri, kan orang taruh uangnya di situ,” imbuh Luhut Binsar Pandjaitan.
Menurut Luhut, rencana membangun family office di Bali sekaligus untuk mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pusat Keuangan.
Kawasan itu akan menjadi gerbang bagi dana investasi luar negeri yang akan masuk dan diinvestasikan ke berbagai sektor riil di Indonesia.



















































