Mediasi Konflik Lahan Buntu, Siswi SD di Semarang ke Sekolah Masih Menyusuri Sungai

1 month ago 30

Kamis, 31 Juli 2025 – 20:20 WIB

Mediasi Konflik Lahan Buntu, Siswi SD di Semarang ke Sekolah Masih Menyusuri Sungai - JPNN.com Jateng

Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang Bambang Pramusinto dan Camat Gajahmungkur Puput Widhiyatmoko Hadinugroho mendatangi lokasi sengketa lahan yang membuat siswi SD di Semarang Berangkat sekolah lewat sungai. FOTO: Wisnu Indra Kusuma/JPNN.com.

jateng.jpnn.com, SEMARANG - Mediasi terkait sengketa lahan yang menghambat akses jalan ke sekolah bagi JES, siswi kelas II SDN 01 Sampangan kembali digelar, tetapi belum menghasilkan kesepakatan final.

Pantauan JPNN.com, akses selebar sekitar satu meter yang biasa dilalui JES menuju sekolah masih tertutup pagar galvalum milik Sri Rejeki, pemilik lahan yang dimenangkan berdasarkan putusan Pengadilan Negeri Semarang.

Mediasi yang digelar di Kantor Kelurahan Bendan Ngisor, Kamis (31/7), dihadiri Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang Bambang Pramusinto, Camat Gajahmungkur Puput Widhiatmoko, kuasa hukum Sri Rejeki, Roberto Sinaga, serta sejumlah pejabat kelurahan dan ketua RT.

Ayah JES, Juladi Boga Siagian alias Paung, tidak hadir meskipun telah diundang.

Seusai rapat, rombongan meninjau langsung lokasi sengketa di Jalan Lamongan Selatan II.

Pagar penutup jalan itu dipasangi peringatan hukum dan terdengar suara anjing menggonggong dari dalam.

Paung kemudian keluar dari balik pagar teralis bersama istrinya, Imelda Tobing dan putrinya JES.

Kepada pejabat yang datang, Paung mengeluhkan bahwa selama ini masyarakat hanya mendengar satu sisi cerita.

Masih buntunya mediasi karena belum ada kesepakatan antara kedua belah pihak, baik Paung maupun Sri Rejeki.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News

Read Entire Article
| | | |