jateng.jpnn.com, TEMANGGUNG - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Temanggung mulai blusukan untuk memburu jejak peradaban dengan mencari naskah kuno yang selama ini tersembunyi di laci-laci tua, lemari warisan, hingga rak-rak di surau dan pesantren.
Kepala Dinas Supriyanto menegaskan pihaknya akan mendokumentasikan, memetakan, serta mengidentifikasi isi naskah-naskah kuno yang masih tersisa.
“Kami akan menjumpai langsung para pemilik naskah, mendokumentasikan, dan menggali isinya. Ini bagian dari upaya menjaga warisan budaya yang hampir punah,” katanya dalam Sosialisasi Kegiatan Naskah Kuno, Selasa (17/6).
Supriyanto menyebut naskah kuno bukan sekadar benda usang yang lapuk dimakan usia. Dia adalah saksi sejarah, jejak intelektual, dan spiritualitas masa silam.
“Dia hidup jika kita rawat, dia bermakna jika kita gali,” tandasnya.
Sejumlah titik penyimpanan seperti rumah adat, masjid kuno, pondok pesantren, hingga situs budaya akan menjadi target utama penelusuran. Tujuannya menyelamatkan apa yang bisa diselamatkan.
Sayangnya, kata dia, masih banyak masyarakat yang belum sadar pentingnya pelestarian naskah kuno. Tak sedikit yang rusak, hilang, atau bahkan dijual ke luar negeri tanpa sempat dicatat.
“Ini pekerjaan besar, bukan hanya tanggung jawab perpustakaan atau lembaga arsip. Namun, tugas kolektif kita semua sebagai anak bangsa,” tegasnya di hadapan para camat, kepala desa, tokoh budaya, dan komunitas sejarah.