jatim.jpnn.com, BANYUWANGI - Penyebab insiden tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali, Rabu (2/7) masih mengisahkan misteri.
Proses investigasi masih dilakukan oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) terhadap kapal yang mengangkut 65 penumpang sesuai data manifest.
Hingga hari ketujuh pencarian, sebanyak 25 penumpang masih belum ditemukan. Walhasil, Tim SAR gabungan memperpanjang operasi hingga tiga hari ke depan.
Ketua KNKT Soerjanto menjelaskan guna mengungkapkan penyebab tenggelamya kapal diperlukan beberapa dokumen serta keterangan dari korban yang selamat.
Saat ini, pihaknya telah mendapat beberapa dokumen, antara lain data cuaca BMKG saat kapal tenggelam, rekaman video detik-detik kapal tenggelam, riwayat kapal yang diperoleh dari PT Biro Klasifikasi Indonesia, hingga dokumen perawatan kapal pada Oktober 2024.
“Kami mau nanya temuan-temuannya itu apa saja yang selama docking terus kami juga lagi mencari catatan-catatan apa ketika operasional dari saat docking sampai terjadi kecelakaan itu kira-kira apa saja yang menjadi temuan-temuan selama operasional nah itu nanti semua kami analisis di Jakarta," kata Soerjanto, Selasa (8/7).
Selain itu, dia telah mendapat keterangan dari korban yang selamat. Kepada tim, korban mengaku bahwa sebelum kapal tersebut karam, sempat dihantam gelombang yang cukup besar.
Namun, pihaknya masih menggali, apakah gelombang tersebut menjadi faktor utama kapal tenggelam atau tidak.
