jatim.jpnn.com, SURABAYA - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meminta Perusahaan Gas Negara (PGN) melakukan pemetaan atau mapping pipa-pipa gas yang tertanam di Kota Pahlawan.
Rekomendasi ini disampaikan Eri agar kasus kebocoran pipa yang sebabkan semburan air dan gas metana di sungai kawasan Rungkut Madya, Kamis (16/10) malam tidak terulang.
Wali kota dua periode itu menyampaikan sejak pertama kali insiden terjadi, PGN telah melakukan pengecekan terhadap salah satu pipa gas dengan cara ditutup. Namun, setelah ditutup ternyata semburan itu tidak berhenti.
Kemudian, pada Jumat (17/10) PGN kembali melakukan pengecekan terhadap pipa di sisi lain. Hasilnya, setelah ditutup ternyata semburan berhenti pukul 16.15 WIB.
“Di situ nanti akan dipelajari oleh teman-teman ketika kenapa kok terjadi kebocoran, apakah pipanya ini lama, aus atau seperti apa,” kata Eri, Sabtu (18/10).
“Makanya itu, saya sudah meminta kepada PGN untuk seluruh saluran atau aliran pipa gas untuk diberikan petanya,” imbuh dia.
Eri juga menyoroti masyarakat yang datang ke lokasi, membuat konten dengan narasi menakut-nakuti, padahal penyebab semburan air belum diketahui sehingga masyarakat parno.
Maka dari itu, perlu mendatangkan ahli agar melakukan pengecekan untuk memastikan penyebab utama semburan air.



















































