bali.jpnn.com, MATARAM - Raungan mesin para pembalap dunia di lintasan Pertamina Mandalika International Circuit (PMIC) ternyata bukan satu-satunya daya pikat di ajang balap motor bergengsi dunia ini.
Di balik gemuruh balapan, kehangatan aroma kuliner tradisional dan warna-warni kriya lokal turut mencuri perhatian ribuan pengunjung.
20 UMKM binaan Pertamina Grup (Pertamina Patra Niaga Region Jatimbalinus dan RB Lombok Timur) tampil menonjol di antara 180 pelaku usaha lokal yang ikut serta dalam festival kuliner dan kerajinan di ajang Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025.
Mereka membawa semangat budaya Nusantara melalui rasa, rupa, dan cerita, memperkenalkan kekayaan lokal yang autentik kepada dunia.
Dari total UMKM binaan tersebut, 16 pelaku kuliner dan 4 perajin kriya serta fesyen menyuguhkan produk unggulan.
Mulai dari sate lilit, kopi tradisional, hingga tenun khas Lombok yang memikat hati dan lidah pengunjung, termasuk wisatawan mancanegara.
“Saya jatuh cinta pada sate lilit dan es krim tradisionalnya! Rasanya autentik sekali.
Ini pengalaman kuliner yang tidak saya temui di tempat lain, apalagi di tengah atmosfer balapan MotoGP, benar-benar luar biasa,” ujar Hailey, wisatawan asal Australia.



















































