Nama HP Mencuat di Sidang Korupsi Pengadaan Retrofit Sistem Sootblowing PLTU Bukit Asam

2 weeks ago 16

Nama HP Mencuat di Sidang Korupsi Pengadaan Retrofit Sistem Sootblowing PLTU Bukit Asam

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Sidang perkara dugaan korupsi pengadaan Retrofit Sistem Sootblowing PLTU Bukit Asam di PN Palembang, Rabu (22/1/2025). Foto: supplied

jpnn.com - Nama Hengky Pribadi alias HP kembali mencuat dalam sidang lanjutan dugaan korupsi Retrofit Sistem Sootblowing PLTU Bukit Asam pada PLN UIK SBS di Pengadilan Negeri Palembang, Rabu (22/1/2025).

Sosok HP diungkap sejumlah saksi yang dihadirkan JPU untuk dimintai keterangan terkait tiga terdakwa, yakni Bambang Anggono (Mantan General Manager PLN UIK SBS), Budi Widi Asmoro (Mantan SRM Engineering PLN UIK SBS), dan Nehemia Indrajaya (Direktur PT Truba Engineering Indonesia).

Para saksi yang dihadirkan jaksa ialah Frizt Daniel Pardomuan Hasugian (Mantan Staf Engineering PLN UIK SBS), Ermi Saptiana (Mantan Tenaga Bantu Administrasi Engineering PLTU Bukit Asam), Mustika Efendi (Mantan Deputi Manager PLN UIK SBS), Agustinus Tjhay (Direktur PT Clyde Industries Indonesia),  Sofijan Turno (Sales Manager PT Clyde Industries Indonesia), Erik Ratiawan (Direktur PT Austindo Prima Daya Abadi).

Dalam keterangannya, Frizt mengaku selama bertugas pada bagian engineering PLN UIK SBS, bahwa PIC/staf dari PT Truba Engineering Indonesia dan PT Haga Jaya Mandiri dalam pengurusan segala urusan administrasi pada bagian engineering ialah Achmad Afandi dan Nurhadi, karyawan PT Haga Jaya Mandiri yang dikenal Frizt dengan panggilan "Upin dan Ipin".

"PT Haga Jaya Mandiri adalah sebagai perusahaan vendor untuk pembangkit di UIK SBS Palembang, di mana saudara Hengky Pribadi (HP) selaku direktur utama," ujarnya.

Walakin, saksi mengaku tidak pernah berkenalan dengan HP. Frizt hanya tahu bahwa yang bersangkutan merupakan kakak ipar dari terdakwa Nehemia Indrajaya yang mengerjakan proyek-proyek di lingkungan PT PLN Sumbagsel.

Keterangan serupa juga pernah terungkap dalam persidangan Rabu (15/1 2025), sebagaimana keterangan saksi Handono yang menyampaikan bahwa dalam mengerjakan suatu pekerjaan di lingkungan PLN UIK SBS, HP dan Nehemia menggunakan beberapa perusahaan (PT Haga Jaya Mandiri, PT Truba Engineering Indonesia, PT Lautan Luas Indonesia).

Dalam persidangan sebelumnya itu, saksi lain bernama Riswanto dan Nurhapy Zamiri sesuai BAP menyampaikan bahwa pemilik PT Truba Engineering Indonesia dan PT Haga Jaya Mandiri Indonesia memiliki hubungan keluarga.

Saksi dalam persidangan perkara korupsi pengadaan retrofit sistem sootblowing PLTU Bukit Asam menyebut nama Hengky Pribadi alias HP.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |