bali.jpnn.com, DENPASAR - Direktorat Reserse Siber (Ditressiber) Polda Bali memblokir dan melakukan take down 1.656 situs judi online sepanjang Januari hingga awal Desember 2024.
Khusus pada November 2024, Ditressiber Polda Bali telah melakukan pemblokiran terhadap 410 akun yang diduga terkait judi online.
Menurut Kabid Humas Polda Bali Kombes Jansen Avitus Panjaitan, pemblokiran terhadap konten-konten yang terkait dengan judi online dilaksanakan sebagai bentuk keseriusan Polda Bali mendukung dan menindaklanjuti program Astacita Presiden Prabowo Subianto.
"Tim Patroli Siber telah melakukan take down dan pemblokiran terhadap 1.656 situs judi online yang diketahui IP address-nya berada di luar Bali," kata Kombes Jansen Avitus Panjaitan dilansir dari Antara.
Ditressiber Polda Bali mencatat ada 20 perkara yang telah diungkap terkait judi online dengan jumlah tersangka lebih banyak berperan sebagai promotor.
“Mereka menjadi promotor judi di berbagai platform media sosial karena tergiur dengan upah yang diberikan oleh para bandar,” ujar Direktur Reserse Siber (Dirressiber) Polda Bali AKBP Ranefli Dian Candra.
Berdasarkan penelusuran terkait server judi tersebut, penyidik menemukan server judi online tersebut berada di luar wilayah Indonesia seperti di Singapura, Kamboja, Thailand dan lainnya.
Menurut mantan Kapolres Tabanan ini, kebanyakan para promotor judi sudah mengetahui bahwa tindakan mempromosikan situs judi daring merupakan tindak pidana.
