bali.jpnn.com, DENPASAR - Pemprov Bali segera merealisasikan insentif untuk ibu hamil anak ketiga dan keempat (Nyoman dan Ketut) sesuai program KB empat anak yang digencarkan pemerintah daerah.
Insentif itu diberikan setelah Dinas Kesehatan (Dinkes) Bali mendata ibu hamil di seluruh Pulau Dewata sejak Mei 2025 lalu.
Hasilnya, lebih dari 1.300 ibu hamil di Bali terdata sebagai calon penerima program insentif Nyoman dan Ketut.
Menurut Kadinkes Bali I Nyoman Gede Anom, jumlah yang hanya 5,2 persen dari total ibu hamil di Bali yang sebanyak 25.000 itu menunjukkan kecilnya jumlah anak bernama depan Nyoman dan Ketut di masa depan.
“Data yang kami peroleh mulai Mei 2025 karena akan melahirkan 2026 mendatang, yang mengandung Nyoman dan Ketut atau hamil anak ketiga dan keempat keseluruhannya sekitar 1.300 orang,” kata Kadinkes Bali I Nyoman Gede Anom dilansir dari Antara.
“Bisa dilihat itu berapa kecilnya yang Nyoman dan Ketut.
Jadi, 23.700 itu mayoritas bernama Putu dan Made (anak pertama dan kedua).
Kalau tidak didorong dengan insentif, nanti lama-lama (nama Nyoman dan Ketut) hilang, punah,” imbuhnya.



















































