jatim.jpnn.com, SURABAYA - KMP Tunu Pratama Jaya yang membawa total 65 orang penumpang tenggelam di perairan Selat Bali pada Rabu (2/7). Dalam insiden itu, 29 orang masih belum ditemukan.
Pakar Transportasi Laut Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Dr Ing Ir Setyo Nugroho mengungkapkan tiga faktor terjadinya insiden tersebut.
“Faktor pertama, yaitu kondisi kapal yang tidak baik. Kedua, pemuatan yang tidak baik. Terakhir kru kapal yang lalai dan seterusnya. Fenomena ini disebut Keju Swiss,” kata Setyo, Senin (7/7).
Dia menilai insiden terjadi karena ada salah satu dari ketiga faktor yang disebutkan itu dilanggar. Dia mencotohkan terkait jumlah penumpang yang dibawa.
"Kondisi ini sering masih membuat selamat. Ini sering yang membuat publik berpandangan enggak apa-apa kemarin-kemarin muat sebegini aman kok”, jelasnya.
Namun, menurutnya kejadian tersebut dapat membuat risiko kecelakaan meningkat drastis.
"Perlu diinfokan sesuatu yang common sense dan rasional kepada publik sehingga publik menjadi lebih paham," katanya. (mcr23/jpnn)