Paksa Kepala Daerah Ikut Retret, Prabowo Ingin Meniru Rezim Orde Baru

7 hours ago 8

Paksa Kepala Daerah Ikut Retret, Prabowo Ingin Meniru Rezim Orde Baru

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan melantik total 962 kepala daerah hari ini (20/02).  (Foto: Alexander Kubitza)

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif PARA Syndicate Virdika Rizky Utama menyebut retret kepala daerah yang digagas Presiden RI Prabowo Subianto bukan sekadar ajang silaturahmi atau koordinasi teknis. 

Menurut dia, retret era Prabowo menjadi strategi politik terselubung untuk membangun hierarki kekuasaan baru.

Hal ini yang membuat kepala daerah yang seharusnya otonom, menjadi bawahan pemerintah pusat.

"Ditempatkan sebagai bawahan yang wajib berhadap-hadap dengan pusat," kata Rizky dalam keterangan persnya, Minggu (23/2).

Menurut dia, retret era Prabowo mengisyaratkan pemerintahan saat ini bernostalgia dengan Orde Baru, rezim yang membuat kepala daerah kepanjangan tangan pusat.

"Retret yang diinisiasi Prabowo mengisyaratkan nostalgia pada era Orde Baru," ujar Rizky.

Dia mengatakan retret mengabaikan realitas politik bahwa kepala daerah punya basis kekuatan dan jaringan patronasenya sendiri. 

Para kepala daerah, lanjut dia, bukan menteri yang bisa dikendalikan dari Jakarta untuk memaksa mereka hadir retret.

Direktur Eksekutif PARA Syndicate Virdika Rizky Utama menilai retret sebagai kegiatan yang bernostalgia dengan Orde Baru.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |