jpnn.com, NGANJUK - Lebih dari 1.000 petani dari berbagai daerah di Jawa Timur, memadati Desa Getas, Kecamatan Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk, untuk mengikuti panen raya melon varietas Davina F1.
Acara ini tidak hanya mencuri perhatian publik, tetapi juga mencatatkan rekor di Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai panen melon dengan peserta terbanyak di Indonesia.
Panen raya ini menjadi simbol kebangkitan sektor hortikultura modern berbasis benih unggul dan teknologi pertanian.
Managing Director PT East West Seed Indonesia (produsen benih Cap Panah Merah), Glenn Pardede, menyebut kegiatan ini sebagai bentuk nyata komitmen perusahaan dalam mendukung petani melalui benih berkualitas dan pendampingan lapangan.
"Petani perlu bukti, bukan janji. Melalui panen ini kami tunjukkan keunggulan Davina F1," ujar Glenn Pardede, dalam keterangannya, Kamis (17/7).
Perwakilan MURI, Sri Widayati, menyampaikan bahwa ini adalah kali pertama panen melon tercatat sebagai rekor nasional.
“Panen oleh lebih dari seribu petani secara serentak adalah bentuk nyata kolaborasi yang luar biasa antara petani dan pelaku usaha,” kata Widayati saat acara berlangsung.
Kepala Dinas Perkebunan Jawa Timur, Rudy Prasetya, mengungkapkan bahwa provinsinya menyumbang 42% produksi melon nasional, namun Kabupaten Nganjuk baru berkontribusi sekitar 2%.