jpnn.com, JAKARTA - Dewan Pimpinan Pusat Partai Bulan Bintang (PBB) menyampaikan sikap resmi terkait maraknya aksi demonstrasi di berbagai wilayah Indonesia yang disertai dengan tindakan anarkistis dan perusakan fasilitas umum. Insiden tersebut bahkan menelan korban jiwa dari kalangan masyarakat sipil.
Dalam pernyataannya, PBB menyampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya tujuh orang, di antaranya Affan Kurniawan (pengemudi ojek online), Sarinawati, Syaiful Akbar, Muhammad Akbar Basri (pegawai DPRD Kota Makassar), Rusdamdiansyah (mahasiswa UMI Makassar), Rheza Sendy Pratama (mahasiswa Amikom Yogyakarta), dan Sumari (kusir becak di Solo).
PBB juga mendukung langkah pemerintah melakukan proses hukum yang transparan, objektif, dan akuntabel terhadap semua pihak yang terlibat, baik oknum pelaku kekerasan maupun aparat yang bertugas.
PBB menegaskan bahwa aparat harus mengedepankan profesionalisme, humanisme, dan penghormatan terhadap hak asasi manusia.
Ketua Umum PBB Gugum Ridho Putra menegaskan pentingnya melibatkan semua pihak dalam upaya memulihkan situasi nasional.
“Kita juga mendukung pemerintah mengambil langkah-langkah efektif melibatkan seluruh elemen masyarakat. Yang harus kita lakukan adalah masyarakat umum harus diajak, kita tidak bisa sendiri dan mengedepankan dialog. Penyampaian pendapat harus dipastikan dilakukan secara damai,” ujarnya.
Selain itu, PBB mengingatkan agar pejabat publik lebih peka terhadap kondisi sosial masyarakat.
Gugum menilai, perilaku sebagian oknum pejabat yang kerap memamerkan fasilitas negara justru dapat memicu kecemburuan dan kemarahan publik.